ABENK community

generasi muda pelawa yang berkreasi dan berusaha membangun diri menjadi personil yang handal dalam segala bidang, baik di bidang kepemimpinan, tehknologi, dan sosialisasi di masya rakat. religi, dan bangsa. kami senang dengan apapun yang anda bagikan dengan kami selama itu untuk membangun kreatifitas kami juga dalam bentuk yang positif.
bila anda ingin bergabung dengan kami, itu suatu anugrah yang kami hormati apalagi anda memiliki kemampuan yang dapat membantu kami. karena kami hanyalah pemuda yang butuh bimbingan dari yang lebih berpengalaman!!!!!!!!

Kamis, 29 Oktober 2009

Rabu, 28 Oktober 2009

LMC

Totalitas Keislaman

Abina Zahra Setiawan 29 Oktober jam 13:55 Balas
Assalamu'alaykum

alamdulillah ikwan dan akhwat kaum muslimin yang senantiasa tetap istiqomah membela dan memperjuangkan mulai dari,diri,kel,lingkungan sehingga tidak terjerumus kedalam Rayuan iblis laknatulloh sehingga kita rela menjadi temannya di neraka.

tidaklah kita cukup dipandang beriman kecuali ada realisasi wujud keimanan kita kita, dan juga Alloh menegaskan jika kita beriman dengan konsep meyakini,mengikrakan dan merealisasikan dengan amal sholeh sebgai wujud pengambaan diri kepada Alloh dan Rosul-Nya.

tetapi seorang muslim di tegaskan setelah keimanan menghujam maka haruslam berislam secara totalitas.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. qs:2:208

inilah dasar manusia beriman mula2 ada konsekuensi mnegenai kejelasan seorang muslim, karena abila tidak secara total dalam kehidupan berislam maka telah mengikuti langha2 syetan yang sengaja menggiring manusia kejalan murka Alloh.

bahkan jika dalam relaisasi keimanan hanya sebagian saja dilaksanakan maka statusnya sangat menyedihkan jika bagi orang2 yang berfikir:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. Qs:anisa 150:151

sungguh jika kita menyiakan keimanan demi sebagian keislaman tidak secara total maka akan timbul hasil buah pikiran/logika atas pembenaran terhadap pengingkaran kepada Alloh.

janji iblis dalam hadist qudsi:
Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka masih bernyawa." Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka beristighfar". (HR. Ahmad)

maka sudah saatnya kita kembalikan pada diri dan bermuhasabah, sehingga benar2 bisa berhujah terhadap nikmat atas dipilihnya kita sebagai manusia di muka bumi ini.
dan manakala kita merasa terasingkan dan kita telah benar dalam jalan Alloh dan Rosul-Nya maka gembiralah sebagai yang asing karena:

"Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)"

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". qs:3:53

Untuk itu jangan sampai kita seorang yang islam tetapi anti terhadap hukum islam yang jelas2 datangnya dari Alloh dan Rosululloh, dan Alloh tidaklah butuh atas keimanan dan keislaman kita. tetapi sabaliknya
keimanan dan keislaman adalah untuk kita...


Jazakalloh,
Wassalam

Sabtu, 17 Oktober 2009

surat buat ukhthi

Ingin kami ucapkan beberapa kalimat ini kepadamu, di bawah desingan peluru-peluru musuh, dan gelegar ledakan roket yang telah menjadi hiburan kami. Surat ini juga dari kami yang kini terpaksa meringkuk di balik jeruji besi hanya karena kami menyatakan bahwa “Tuhan Kami Adalah Allah”. Surat ini kami tujukan kepadamu Ukhti Muslimah…karena kau adalah permata, kau juga perhiasan mulia yang melengkapi keindahan ajaran Nabi saw. Beberapa kalimat yang tulus keluar dari lubuk hati kami sebagai saudara yang melaju bersama ke arah yang satu. Demi menyelamatkanmu dari cakaran manusia serigala bermuka domba.

Ukhti Muslimah….!!! Kami tidak akan membawa sesuatu yang baru, semoga kau tidak bosan mendengarnya….walau rasanya sudah berkali-kali kami ingatkan bahwa tiada agama manapun yang lebih memuliakan wanita sebagaimana Islam. Jika kau masih tidak percaya, lihatlah pada sejarah .. apa yang dilakukan oleh penghuni zaman jahiliyah terhadap kaummu, bukankah mereka menguburkanmu hidup-hidup hanya karena takut jatuh miskin atau durhaka?

Bukankah engkau adalah yang paling banyak diperjual belikan bagai barang rongsokan sebagai hamba sahaya di zaman kerajaan Romawi ? Bahkan hingga kini….. di suatu zaman yang mereka juluki zaman kebebasan dan kemerdekaan, mereka teruskan tradisi itu, hanya saja,… kini mereka bungkus dengan kata kontes ratu cantik, yang berisi memperlombakan ukuran tubuh terbaik bagi para lelaki hidung belang. Entah apa yang mereka cari, betapa jauh mereka menghinakanmu, betapa buruknya gambaranmu di mata mereka, bagi mereka kau tidak lebih dari sekerat tebu gula segar, yang setelah manis sepah dibuang…. Kemudian belum puas dengan itu mereka masih melolong bahwa Islam menzalimi hak-hak wanita…sungguh sebuah penyesatan dan pendustaan yang nyata.

Ukhti Muslimah….!!! Usaha perbaikan dirimu adalah sebuah cita-cita abadi, dan tujuan yang mulia, serta harapan seluruh arsitek bagi proyek perbaikan umat. Karena mereka tahu, kunci perbaikan umat ini ada pada dirimu, jika dirimu baik…maka baiklah seluruh umat ini. Demi Allah..!!! berpeganglah dengan tali ajaran agama ini, dan laksanakanlah segala perintahnya, Jangan sekali kali kau langgar larangannya, apalagi mempersempit hukum hakamnya, karena semua itu hanya akan lebih mengekang kehidupanmu sendiri, karena tiada keadilan yang lebih luas dari keadilan Islam terhadapmu dan kaummu, jika kau lari dari keadilan Islam, kau hanya akan menemui kezaliman dunia kufur terhadap hak-hak kehidupanmu. Berpeganglah sepertimana Umahatul Mukminin mencontohkannya dalam kehidupan sehari hari mereka, contohilah juga isteri-isteri para sahabat dan kaum muslimin yang telah membuktikan nilai keindahan permatamu.

Ukhti Muslimah…!!! Ketahuilah agama ini bukan hanya di mulut, tetapi ia menuntut adanya amal nyata, laksanakanlah perintah-perintahnya dan jauhilah larangan-larangannya walaupun tanpa kalimat “jangan”. Sesungguhnya kamu tidak perlu pengakuan timur dan barat karena kemuliaanmu dan harga dirimu telah ada sejak kau dilahirkan, dan bagi kami wahai ukhti muslimah,.. kau lebih mulia dari sekadar makhluk yang tergoda gemerlapnya dunia dan jeritan pekikan mungkar yang di sifatkan dengan “suara keledai” (Qs. Luqman 19) oleh Sang Maha Pencipta, kami tak rela melihatmu tenggelam dalam tipuan mereka yang selalu ingin menghinakanmu dengan berpura pura memujimu tetapi melucuti pakaian dan menelanjangimu di depan mata jutaan bahkan milyaran manusia di dunia, mereka hanya menginginkan kehormatanmu sama dengan binatang yang sememangya tidak pernah berpakaian, mereka hanya menginginkanmu mencoreng-coreng mukamu dengan polesan-polesan yang merusak wajah alamimu yang indah hasil ciptaan yang Maha Indah, mereka hanya ingin menjadikanmu pemuas nafsu setan-setan jantan berhidung belang. Mereka hanya ingin menjadikanmu bagaikan tong sampah yang hanya diisi dengan benih-benih buruk dan tercela.

Demi Allah kami tidak rela! Karena bagi kami kau sangat berharga, bagi kami kau adalah pelengkap kehidupan duniawi dan ukhrawi, maka besar jualah harapan kami padamu…

Ukhti Muslimah….!!! Seorang muslimah tidak pantas untuk menjadi keranjang sampah yang menampung berbagai budaya hidup dan akhlak yang buruk, apalagi budaya barat dengan berbagai kebiasaannya yang terlihat kotor dan menjijikkan itu. Seorang muslimah harus mandiri dalam memilih cara hidupnya sendiri, tentu semuanya berangkat dari acuan “firman Allah” dan “sabda NabiNya saw” . Seorang Muslimah selalu ingat bahwa dahulu pada suatu hari Rasulullah saw pernah bersabda: “Barangsiapa yang meniru (kebisaaan) suatu kaum, maka ia (termasuk) golongan mereka”. Maka ia sangat berhati hati dan kritis dalam menentukan tatacara hidup, berpakaian, dan bermu’amalah.

Ukhti Muslimah….!!! Engkau adalah puncak, kau juga kebanggaan dan kau juga lambang kesucian. Kau menjadi puncak dengan al-qur’an dan kebanggan dengan iman serta lambang kesucian dengan hijabmu dan berpegang pada ajaran agama ini. Lalu mengapa ada lambang kesucian yang malah meniru cara hidup yang najis

Bagi umat ini, ibu adalah madrasah terbaik jika ia benar-benar sudi mempersiapkan dan mengajari serta mendidik generasinya. Kiprah seorang ibu dalam membentuk generasi umat terbaik dan mujahid penyelamat serta pengawal hukum hakam Allah adalah sangat penting. Lihatlah para pahlawan kita, mereka yang telah membuktikan dengan nyata keberanian dan keikhlasan mereka dalam memperjuangkan tegaknya kalimatullah…mereka semua tidak lepas dari sentuhan lembut para ibu yang dengan sabar dan tanpa bosan terus mendidik mereka untuk menjadi mahkota bagi agama ini. Sadarilah…

Kewajiban seorang ibu bukan hanya memilihkan pakaian yang sesuai bagi anaknya, atau memberikan makanan yang terbaik baginya, sungguh tanggung jawab ibu jauh lebih besar dari sekadar itu semua, karena itulah kami sangat memerlukan seorang isteri atau ibu yang bisa mendidik anaknya dengan dien Allah dan sunnah NabiNya saw.

Kami memerlukan wanita yang bisa mengajari anak perempuannya untuk menutup auratnya dan berhijab dengan baik, serta mendidiknya untuk mempunyai sikap malu dan berakhlak mulia. Kami tidak sedikit pun perlu kepada wanita yang hanya bisa mendidik anaknya untuk bertabarruj dan bernyanyi serta menghabiskan waktunya bersama televisi dan film-film yang berisi "binatang-binatang" yang dipuja.

Kami juga tidak perlu kepada wanita yang hanya bisa membiasakan anak perempuannya berpakaian mini sejak kecil, di mata kami wanita seperti itu bukanlah seorang ibu, tetapi ia lebih tepat untuk disebut sebagai racun bagi kehidupan anaknya sendiri, ibu yang seperti itu tidak bertanggung jawab dan ia juga pengkhianat umat dan agama ini serta menzalimi anaknya sendiri.



Kami memerlukan wanita suci yang bisa mengajari anak-anaknya taat kepada Rabbnya karena melihat ibunya selalu ruku’ dan sujud. Kami memerlukan seorang ibu yang bisa memenuhi rumahnya dengan alunan suara al-qur’an bukan alunan suara-suara setan atau namimah serta ghibah yang sangat dibenci oleh Allah dan RasulNya, supaya rumahnya menjadi rumah yang sejuk dan tenang serta bersih dari unsure-unsur najis nyata atau maknawi.

Kami memerlukan wanita yang dapat mengajari anak-anaknya untuk selalu bertekad mencari surga Allah, bukan hanya mengejar kenikmatan harta dunia, kami memerlukan wanita yang bisa mengajari anaknya untuk siap melaksanakan Jihad fi Sabilillah serta menyatakan permusuhannya kepada musuh musuh Allah, dan kami memerlukan wanita yang bisa mengajari anaknya untuk mendapatkan kehidupan abadi di sisi Rabbnya sebagai syahid dalam perjuangan membela firman Allah dan sabda Nabi saw.

Ukhti Muslimah….!!! Kami memerlukan wanita yang selalu mengharap pahala dalam melayani suami, hingga ia selalu taat dan menghiburnya serta tidak pernah sedikit pun ingin melihat wajah murung sedih sang suami. Kami memerlukan wanita yang selalu menjaga dien anak-anaknya sebagaimana ia selalu menjaga kesehatan mereka. Salam hormat dari kami….

Salam hormat dari kami Kepada wanita yang sukses menjaga hubungannya dengan Rabbnya, dan dapat beristiqomah pada diennya, dan mempertahankan hijabnya di tengah badai cercaan lisan mereka yang jahil.

Salam hormat dari kami…..

Kepada wanita yang selalu tegas menjaga dirinya dari berikhtilat dengan lawan jenisnya yang bukan muhrim, dan menjaga dirinya dari pandangan lelaki yang di hatinya masih ada penyakit dan lemah. Salam hormat kepada wanita yang selalu menjaga agar dirinya tidak menjadi pintu masuk bagi dosa dosa dari berbagai jenis perzinaan.

Salam hormat dari kami….. Kepada wanita yang selalu sigap menutupi keindahan tubuh dan wajahnya dengan hijab tetapi selalu memperindah diri di hadapan sang suami tercinta. Ia tahu bagaimana menjaga dirinya dengan tidak bepergian sendiri agar tetap terlihat mulia bahwa ia adalah wanita yang terjaga.

Demi Allah Ukhti ….

Wanita-wanita yang seperti itulah kebanggan umat ini, mereka juga perhiasan masyarakat Islami, karena siapa lagi yang akan menjadi kebanggan itu kalau bukan mereka?

Apakah wanita yang selalu mengumbar aurat lengkap dengan berbagai polesan Tabarruj dan potongan potongan pakaian yang menjijikkan ditambah lagi cara berjalan yang meliuk-liuk bagaikan unta betina itu? Ataukah wanita yang lisannya selalu dibasahi dengan umpatan dan ghibah serta namimah yang keji?

Ataukah wanita yang waktunya habis di pasar-pasar malam dan supermarket atau mal? Kehidupannya hanya untuk melihat harga ini dan harga itu, toh semuanya juga tidak terbeli….bagi kami mereka adalah perusak kesucian Islam, mereka tidak pantas menyandang nama mulia sebagai “muslimah” karena mereka justeru melakukan pembusukan dari dalam.

Ukhti Muslimah…!!! Ingatlah bahwa kehidupan dunia ini hanya sebuah persinggahan, bersiaplah untuk meneruskan perjalanan ke negeri abadi, jangan sampai engkau lena…

Persiapkanlah bekalmu dengan memperbanyak amal sholeh, sebagaimana kau persiapkan dirimu dengan baik jika kau akan berangkat menghadiri pesta penikahan atau bepergian ke tempat teman atau saudaramu, kini kau pasti akan melakukan suatu perjalanan yang tidak dapat kau elakkan lagi, hari dan waktunya pasti datang…lalu apakah engkau telah siap..???? Kau akan melakukan suatu perjalanan yang membawamu hilang dari inagatan seluruh manusia, baik saudara atau sahabat, tetapi sebenarnya kau masih bisa mengabadikan namamu jika kau ingin melakukannya, tirulah apa yang di lakukan oleh Masyitah, atau Asiah (isteri Fir’aun), atau Maryam binti Imran ibu nabi Isa yang mulia, atau A’isyah binti Abu Bakar ra. Yang telah membuktikan kepada dunia akan harga diri seorang wanita serta kejeniusannya.

Lihatlah betapa nama mereka harum dan kekal, namanya pasti kan sampai ke telinga orang terakhir yang terlahir di bumi ini nanti. Sebagai bukti bahwa sang pemilik nama juga sedang hidup kekal bahagia di Jannati Rabbil Alamin.

Tetapi coba bandingkan dengan mereka yang tertipu dengan gemerlap dunia, apalagi ia menjadi terkenal hanya karena ia terlalu berani mengumbar auratnya, atau ia berani memasang tarif yang tinggi untuk harga dirinya, apakah semua itu memberinya manfaat setelah mulutnya dipenuhi dengan tanah di liang kubur? Berhati-hatilah..jangan sampai kau terjerumus pada jurang yang sama, hingga kau akan menyesal di hari yang sudah tiada berguna lagi arti sebuah penyesalan.

Ikhwaanukunna Fillah, Mujahid Fi Sabilillah.

30 : 2 = LIMA BELAS.............................

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

12 Agustus jam 1:17

Balas

Dalam sebuah kisah diceritakan, bahwa ada yang bertanya kepada Abdullah bin Abbas ra. “Ajarilah kami ilmu yang dapat menyelamatkan kami daripada api neraka dan dapat memasukkan kami ke dalam Syurga?”
Ibnu Abbas menjawab: “Hendaklah kamu semua melakukan lima belas perkara. Yaitu lima dengan lisan, lima dengan anggota badan dan lima dengan hatimu.
Lima dengan lisan itu adalah mengucap kalimah:
1. Subhanallah
2. Alhamdulillah
3. La ilahaillallah
4. Allahuakbar
5. Lahaulawala quwata illa billahil ‘aliiyil adzhim
Lima dengan anggota badan iaitu solat lima waktu:
1. Isya’.
2. Shubuh.
3. Dzuhur.
4. Ashar.
5. Maghrib.
Lima dengan hati yaitu mencintai lima orang yang dicintai Allah SWT, Rasulullah dan sahabat yang empat.
1. Nabi Muhammad SAW
2. Abu Bakar Siddiq.
3. Umar bin Khattab.
4. Utsman bin Affan.
5. Ali bin Abi Thalib.

Alloohummar hamnii bil QUR'AN.....!!

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

10 Agustus jam 10:04

Balas



Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Apakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Andaikata...Andaikata...Ooh...Andaikata...

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

26 Juli jam 10:03

Balas

Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rosulullah berkata,"tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal" "Apa yang di katakannya?" "saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong." "Bagaimana bunyinya?" desak Rosulullah. Istri yang setia itu menjawab, "suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru.... andaikata semuanya...." hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya.
Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?" Rosulullah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya.

Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi". Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanyalebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?"tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, ditepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda.

Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain.
Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula." (surat Al Isra':7)

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

11 Juli jam 6:12

Balas

Su'ul Khatimah (mati dengan tidak beriman) sangat ditakuti oleh orang-2 yang saleh. Imam Ghazali membagi su'ul khatimah mejadi dua tingkatan.

Pertama ialah berkenaan dengan hati dan perasaan seseorang menjelang sakaratul maut merenggut. Hatinya menjadi ragu-ragu serta tidak percaya lagi kepada Allah kemudian mati dalam keadaan tidak beriman.

Kedua ialah hubbud-dunya (cinta dunia) yaitu seseorang yang dirundung kecintaan dalam urusan dunia yang tidak ada hubungan terhadap masaalah akhirat. Dari dua tingkatan tersebut tingkat pertama lebih berat siksanya sebab dalam Qur'an disebutkan bahwa api neraka hanya akan menimpa orang-2 yang tertutup hatinya terhadap Allah. Semoga kita diberi hidayah oleh Allah agar terhindar dari keadaan suul khatimah (insyaAllah).

Pada tingkat pertama: menjelang sakaratul maut dalam keadaan
kesakitan yang berat sehingga hatinya menjadi ragu-ragu kemudian
memuncak sehingga muncul ketidak percayaan lagi kepada Allah.
Apabila nyawa dicabut maka orang semacam ini akan mati dalam
keadaan tidak beriman, naudzubillah.

Tingkat yang ke dua: yaitu hati manusia yang dikuasai oleh kecintaan
terhadap masaalah-masaalah dunia yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan urusan akhirat. Sebagai contoh ialah, apabila
seseorang yang sedang membangun rumah dan dalam proses
membangun rumahnya sakaratul maut segera menjemput. Pada
keadaan semacam ini dia hanya teringat akan pembangunan rumah
yang belum selesai, tidak ada nama Allah dihatinya. Orang macam ini
adalah mati dalam keadaan jauh dari Allah swt. Orang yang dalam
hidupnya hanya ingat akan hartanya atau lebih mencintai harta
dibandingkan dengan Tuhannya maka dia akan menerima azab yang
pedih dari Nya.

Demikianlah sifat suul khatimah yang umumnya dihindari oleh orang
mukmin yang tidak hanya tergiur dengan hubbud-dunya (cinta dunia)
tetapi masih selalu ingat kepada Allah swt. Dalam al-Qur'an
disebutkan bahwa pada hari kematian harta dan anak-2 laki-2 tidak
berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih (periksa di surat asy-syu'ara 88-89). Kepada orang
semacam ini akan terhindar dari panasnya api neraka. Dalam hadist
riwayat Ya'la bin Munnabbih apineraka berkata "Silahkan kalian
berlalu wahai orang mukmin, karena cahaya yang terpancar dihatimu
telah memadamkan nyala apiku."

Ta'lim

Malaikat Suka Duduk dalam Majlis Zikir

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

12 Agustus jam 2:22

Balas


Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Allah Tabaraka wa Taala mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majlis zikir, mereka duduk bersama orang-orang yang sedang berzikir serta memanggil malaikat-malaikat yang lain. Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang-orang yang sedang berzikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia.

Apabila majlis berzikir itu selesai, maka para malaikat akan naik kembali ke langit. Lalu Allah SWT bertanya mereka: "Wahai para malaikatKu, dari manakah kamu semua?" Berkata para Malaikat: "Ya Tuhan kami, kami baru saja pulang dari memeriksa hamba-hambaMu di bumi, mereka bertasbih, takbir, talil dan tahmid serta memohon kepadaMu."

Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaannya. Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikatNya, maka Allah SWT pun berfiman: "Wahai para malaikatku, apakah yang mereka minta kepadaKu?" Berkata para malaikat: "Hamba-hambamu itu memohon syurga dariMu." Allah SWT bertanya lagi: "Pemahkah mereka melihat akan syurga itu?" Berkata para malaikat lagi: "Mereka tidak pernah melihat syurga itu."

Berfiman Allah SWT: "Hamba-hambaKu memohon syurga padahal mereka tidak melihatnya, apalagi kalau mereka melihat syurga itu." Berkata para malaikat: "Mereka juga memohon kebebasan." Allah SWT bertanya: "Mohon bebas dari apa?" Berkata para malaikat: "HambaMu itu memohon kepadaMu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka jahanam." Allah SWT bertanya para malaikat lagi: "Pernahkah hamba-hambaKu melihatkan nerakaKu itu?" Berkata para malaikat: "Tidak ya Allah." Allah SWT berfirman: "Hamba-hambaKu itu tidak pemah melihat neraka jahanam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya."

Kemudian para malaikat berkata lagi: "Ya Allah, hambaMu itu memohon ampun kepadaMu," Allah SWT berfiman: "Dengarlah wahai para malaikatKu, Aku mengampuni mereka itu dan aku akan memberi apa yang mereka minta serta membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takuti itu." Berkata malaikat lagi: "Ya Allah, di antara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dengan dosa, dia melewati majlis itu lalu duduk bersama mereka yang sedang berzikir." Allah SWT berkata: "Orang itu pun Ku ampuni, begitu juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majlis zikir itu, tidak ada yang celaka."

Astagfirullooh......sudahkah kita lakukan..

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

26 Juli jam 17:46

Balas

Ada beberapa hal penting, yang dengannya kita bisa menjaga keimanan di zaman yang penuh fitnah ini, diantaranya adalah :

Pertama : Melakukan shalat dua belas rakaat sunnah rawatib, yakni dua rakaat sebelum subuh, empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dan dua rakaat setelah isya. Manfaat yang diharapkan: Dibangunkan rumah di surga oleh Allah bagi orang yang selalu mengerjakannya. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa yang shalat sunnah satu hari 12 rakaat, Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga."

Kedua : Shalat dua rakaat di tengah malam. Manfaat yang diharapkan: Pengabulan doa, pengampunan dosa dan pemenuhan hajat serta keperluan. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Allah swt turun setiap malam ke langit dunia. Di saat tesisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan kuberikan permintaannya, dan siapa yang memohon ampunan pada-Ku, akan Kuampuni dia."

Ketiga : Melakukan shalat dhuha 2 rakaat, 4 rakaat atau 8 rakaat. Manfaat yang diharapkan: Memberi sedekah dari setiap persendian tulang dalam tubuh. Dalilnya, sabda Rasulullah saw dari Abi Dzar ra, "Setiap persendian pada diri kalian harus dishadaqahkan. Setiap tasbih adalah shadaqah. Setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, memerintahkan pada makruf itu adalah shadaqah, melarang yang mungkar itu shadaqah, semua itu akan terpenuhi dengan dua rakaat yang dilakukan dalam shalat dhuha."

Keempat : Membaca surat Al Mulk dan surat Al Qur'an lainnya. Manfaat yang diharapkan: Dihindari dari adzab kubur. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya dalam Al Qur'an terdapat satu surat yang terdiri dari 30 ayat. Surat itu bisa memberi syafaat kepada seseorang hingga diampuni dosa-dosanya. Yakni surat yang awalnya berbunyi "Tabarakalladzii biyadihil mulk. "

Kelima : Mengatakan "Laa ilaah illallah wandahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa `ala kulli syain qadiir'' seratus kali. Manfaat yang diharapkan: Sama dengan membebaskan 10 orang budak, dituliskan seratus kebaikan, menghapus seratus kesalahan, dan menjadi pelindung dari syaitan. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang mengatakan laa ilaaha illallah wandahu la syarika lah, lahul mudku wa lahul hamdu. Wa huwa `ala kulli syain qadiir" dalam satu hari seratus kali, maka itu sama dengan membebaskan 10 orang budak, menuliskan seratus kebaikan, menghapus 100 kesalahan dan akan menjadi pelindung baginya dari syaitan pada hari itu sampai tiba waktu sore. Dan tidak ada seorang pun yang bisa memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah dilakukannya itu kecuali bila ada seseorang yang mengerjakan lebih banyak dari itu."

Keenam : Mengucapkan shalawat atas Rasulullah saw dalam jumlah yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan: terpelihara dari sifat kikir dan mendapat doa dari Allah swt. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan mendoakannya sebanyak 10 kali."
"Orang yang kikir adalah yang bila disebut di sisinya namaku, tapi dia tidak mengucapkan shalawat atasku."

Ketujuh : Mengucapkan "Subhanallah wa bihamdihi, SubhanallahilAzhiim" dalam jumlah yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan: Ditanamkan pohon kurma di surga. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa yang mengucapkan subhanallah wa bihamdihi akan ditanamkan untuknya pohon kurma di surga.

Kedelapan : Mengucapkan "Astghfirullahal Azhiim" dalam jumlah yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan : Dilepaskan dari kesulitan dan dibanyakkan rezki. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa yang membiasakan beristighfar maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan baginya, dan akan diberikan kelapangan dari kecemasan dan didatangkan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka."

Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk melakukan ketaatan dan meninggalkan segala kemaksiatan

8 Nasehat Amirul Mukmini Umar bin Khattab ra. :

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

21 Juli jam 5:25

Balas


1. barangsiapa meninggalkan ucapan yang tidak perlu, maka dia akan diberi hikmah
2. barangsiapa meninggalkan penglihatan yang tidak perlu, maka dia akan diberi kekhusyu’kan dalam hati
3. barangsiapa meninggalkan makan yang berlebihan, maka dia diberi kenikmatan beribadah
4. barangsiapa meninggalkan tertawa yang berlebihan, maka dia akan diberi kewibawaan
5. barangsiapa meninggalkan humor, maka dia akan diberi kehormatan
6. barangsiapa meninggalkan cinta duniawi, maka dia akan diberi kecintaan kepada akhirat
7. barangsiapa meninggalkan perhatiannya kepada aib orang lain, maka dia akan diberi kemampuan untuk memperbaiki aibnya sendiri
8. barangsiapa meninggalkan penelitian tentang bagaimana wujud Allah, maka dia akan terhindar dari nifaq”

Sakitkah Hati Kita ?

Untuk anggota MAJELIS TA'LIM AL-IKHLAS

Abu Ridho

13 Juli jam 17:16

Balas

Rosululloh berdoa : "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak diangkat."

Merujuk pada doa di atas, kita bisa menyimpulkan ciri-ciri orang yang berpenyakit hati sebagai berikut:

Pertama, memiliki ilmu yang tidak bermanfaat.
Ilmunya tidak berguna baginya dan tidak menjadikannya lebih dekat kepada Allah swt. Al-Quran menyebutkan orang yang betul- betul takut kepada Allah itu sebagai orang-orang memiliki ilmu : "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya ialah orang yang berilmu". Jika ada orang yang berilmu tapi tidak takut kepada Allah, berarti dia memiliki ilmu yang tidak bermanfaat.

Kedua, mempunyai hati yang tidak bisa khusyuk.
Dalam menjalankan ibadah, ia tidak bisa mengkhusyukkan hatinya sehingga tidak bisa menikmati ibadahnya. Ibadah menjadi sebuah kegiatan rutin yang tidak mempengaruhi perilakunya sama sekali. Tanda lahiriah dari orang yang hatinya tidak khusyuk adalah matanya sulit menangis. Nabi saw menyebutnya sebagai jumûd al-`ain (mata yang beku dan tidak bisa mencair).
Di dalam Al-Quran, Allah menyebut manusia-manusia yang salih sebagai mereka yang ...seringkali terhempas dalam sujud dan menangis terisak-isak.

Di antara sahabat-sahabat Nabi, terdapat sekelompok orang yang disebut al-bakâun (orang-orang yang selalu menangis) karena setiap kali Nabi berkhutbah, mereka tidak bisa menahan tangisannya. Dalam sebuah riwayat, para sahabat bercerita: Suatu hari, Nabi Saw menyampaikan nasihat kepada kami. Berguncanglah hati kami dan berlinanglah air mata kami. Kami lalu meminta, "Ya Rosululloh, seakan-akan ini khutbahmu yang terakhir, berilah kami tambahan wasiat." Kemudian Nabi saw bersabda, "Barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku, kalian akan menyaksikan pertengkaran di antara kaum muslimin yang banyak ..." Dalam riwayat lain, Nabi saw bersabda: "Hal pertama yang akan dicabut dari umat ini adalah tangisan karena kekhusyukan."

Ketiga, memiliki nafsu yang tidak pernah kenyang.
Ia memendam ambisi yang tak pernah habis, keinginan yang terus menerus, serta keserakahan yang takkan terpuaskan.

Adapun ciri keempat dari orang yang berpenyakit hati adalah doanya tidak diangkat dan didengar Tuhan.

Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Allah Tabaraka wa Taala mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majlis zikir, mereka duduk bersama orang-orang yang sedang berzikir serta memanggil malaikat-malaikat yang lain. Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang-orang yang sedang berzikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia.

Apabila majlis berzikir itu selesai, maka para malaikat akan naik kembali ke langit. Lalu Allah SWT bertanya mereka: "Wahai para malaikatKu, dari manakah kamu semua?" Berkata para Malaikat: "Ya Tuhan kami, kami baru saja pulang dari memeriksa hamba-hambaMu di bumi, mereka bertasbih, takbir, talil dan tahmid serta memohon kepadaMu."

Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaannya. Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikatNya, maka Allah SWT pun berfiman: "Wahai para malaikatku, apakah yang mereka minta kepadaKu?" Berkata para malaikat: "Hamba-hambamu itu memohon syurga dariMu." Allah SWT bertanya lagi: "Pemahkah mereka melihat akan syurga itu?" Berkata para malaikat lagi: "Mereka tidak pernah melihat syurga itu."

Berfiman Allah SWT: "Hamba-hambaKu memohon syurga padahal mereka tidak melihatnya, apalagi kalau mereka melihat syurga itu." Berkata para malaikat: "Mereka juga memohon kebebasan." Allah SWT bertanya: "Mohon bebas dari apa?" Berkata para malaikat: "HambaMu itu memohon kepadaMu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka jahanam." Allah SWT bertanya para malaikat lagi: "Pernahkah hamba-hambaKu melihatkan nerakaKu itu?" Berkata para malaikat: "Tidak ya Allah." Allah SWT berfirman: "Hamba-hambaKu itu tidak pemah melihat neraka jahanam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya."

Kemudian para malaikat berkata lagi: "Ya Allah, hambaMu itu memohon ampun kepadaMu," Allah SWT berfiman: "Dengarlah wahai para malaikatKu, Aku mengampuni mereka itu dan aku akan memberi apa yang mereka minta serta membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takuti itu." Berkata malaikat lagi: "Ya Allah, di antara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dengan dosa, dia melewati majlis itu lalu duduk bersama mereka yang sedang berzikir." Allah SWT berkata: "Orang itu pun Ku ampuni, begitu juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majlis zikir itu, tidak ada yang celaka."

Selasa, 08 September 2009

Rabu, 03 Juni 2009

nasehat buat anggota

أَلْفَاجِرُ الرَّاجِى رَحْمَةَ اللهِ تَعَالَى أَقْرَبُ إِلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الْعَابِدِ الْمُقْنِطِ
Seorang pendosa yang sangat mengharap rahmat Allah lebih dekat di sisi Allah dari pada ahli ibadah yang putus asa akan rahmat Allah

abek pelawa

abenk pelawa parigi moutong mengundang da,i bloger biar mendapat arahan spirituil yang lebih baik. pesan buat seluruh anggota jauhi narkoba.

Jumat, 15 Mei 2009

Ached



nama : Ached
ttl: pelawa 17 agustus 1990
nomor mobile phon : 085285153767

AFRIZAL


TTL : TAWAELI 02/04/1986
HOBBY : MIUZZIK, N NONTON BOLA, GP, F1
AGAMA : ISLAM
NOMOR MOBILE PHON: 085241373146

news

abenk kini lagi sepi kegiatan kami lagi belajar dan juga kepingin ada kegiatan tapi belum ada ide jadi kami masih menjalankan program lama penjualan pulsa mobile phon dan menjalan kan pertanian kami!!!!

nasehat ustadz Abu Ridho

Ingatlah, bahwa : Yang paling dekat dengan kita ialah MATI . Yang paling jauh adalah MASA LALU. Yang besar adalah HAWA NAFSU. Yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH. Yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati